BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang PKL
Sejak tahun 1996, MTs Jati Filial Termas Baron secara resmi telah berubah
status menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Lengkong. Sebagai konsekuensi
dari perubahan ini, maka MTs Negeri Lengkong telah menyelaraskan orientasi
program pendidikannya dari yang semula hanya menyelenggarakan pendidikan sesuai
dengan kurikulum dan tidak lebih menjadi satuan pendidikan yang menggali
potensi daerah dengan berbagai program ekstra kurikuler. Sejalan dengan hal
ini, maka MTs Negeri Lengkong terus berbenah diri agar mampu menghasilkan
sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi
mampu memberikan kontribusi tenaga terampil bagi masyarakat.
Salah satu wujud komitmen MTs Negeri Lengkong untuk memberikan kontribusi
dalam pembangunan sumber daya manusia. Agar menghasilkan lulusan yang
berkualitas, maka dibutuhkan tenaga-tenaga pendidik yang terampil dan
profesional.
Program Praktek Kerja Lapangan (PKL) “STIE” Nganjuk yang dilaksanakan di
MTs Negeri Lengkong adalah bagian dari kurikulum, program PKL dilakukan melalui
proses sistematik berkaitan dengan aplikasi teori-teori manajemen yang
didapatkan melalui sistem pembelajaran yang didapatkan di Pergururan Tinggi
dengan nilai-nilai yang berlaku dilapangan hingga menemukan keselarasan antara
teori dan praktek.
Pola kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan secara
berkesinambungan dan terencana yang dilakukan dalam waktu yang telah ditetapkan
oleh jurusan, dengan tahapan sebagai berikut:
1.
Orientasi program, adalah
kegiatan yang diikuti oleh dosen pembimbing dan mahasiswa dalam satu kali
pertemuan yang dilakukan di kampus dengan cakupan materi; (1) Pemahaman
mengenai Praktek Kerja Lapangan (PKL), (2) Merumuskan rencana analisis
kebutuhan praktek.
2.
Orientasi lapangan.
Orientasi lapangan merupakan suatu kegiatan pengamatan mahasiswa di
lembaga/perusahaan untuk mengetahui aspek-aspek yang berkaitan dengan
manajemen.
3.
Implementasi di
lembaga/perusahaan. Kegiatan ini merupakan kegiatan pemagangan yang
dilakukan oleh mahasiswa bersama lembaga/perusahaan. Atas dasar rencana
implementasi tersebut, mahasiswa membuat jurnal harian kegiatan PKL.
4.
Evaluasi.
Kegiatan ini merupakan kegiatan evaluasi kemajuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
yang dilakukan oleh mahasiswa bersama dosen, dan lembaga/perusahaan. Evaluasi
lebih mengarah pada evaluasi keterlaksanaan kegiatan.
5.
Penyusunan laporan,
dilakukan sebagai kegiatan evaluasi akhir proses pelaksanaan dan menilai
ketercapaian dan keberhasilan program dengan teknik penyusunan sebagaimana yang
telah ditetapkan.
Tempat kegiatan PKL Prodi Manajemen “STIE” Nganjuk dilakukan
dilembaga/perusahaan yang telah memiliki badan hukum di wilayah Jawa Timur yang
telah ditetapkan berdasarkan ajuan yang diajukan mahasiswa kepada jurusan.
Dalam hal ini peneliti melakukan praktik di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)
Lengkong Kab. Nganjuk.
1.2
Tujuan PKL
Program Praktek Kerja Lapangan (PKL) dimaksudkan untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan mahasiswa dalam bidang manajemen atas
dasar:
1.
Partnership dengan tujuan
lembaga pendidikan dan lembaga/perusahaan memiliki tanggung jawab yang sama
untuk mencerdaskan dan membekali anak bangsa sebagai generasi penerus.
2.
Learning
process yang saling menguntungkan antara mahasiswa dengan lembaga/perusahaan.
3.
Sinergitas kualitas lulusan dengan memanfaatkan
pengalaman keberhasilan masing-masing.
4.
Enrichment (memperkaya)
baik secara personal maupun organisasi, sehingga kedua belah pihak saling
mendukung dan saling memperkuat jejaring kelembagaan.
BAB II
PENGENALAN
PERUSAHAAN
2.1
Sejarah Singkat
MTs Negeri Lengkong
Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan Anak Yatim
(YPKA) “Al-Aziz” terletak di dusun Jati desa Sawahan Kec. Lengkong Kab. Nganjuk
berdiri sejak 05 Juli 1964. YPKA “Al-Aziz” bergerak dalam bidang sosial dan
pendidikan, yaitu :
1.
Panti Asuhan
2.
Play Group / RA
3.
MI (Madrasah
Ibtidaiyah)
a.
Diniyah
b.
Umum
4.
MTs (Madrasah
Tsanawiyah)
Pada tahun pertama YPKA “Al-Aziz” hanya
mengelola pondok pesantren dan MI yang berbasis Madrasah Salafiyah yang bernama
“MI PAPI” muridnya dari kelas I sampai kelas IV dan dipimpin langsung oleh KH.
Abdul Aziz.
Tahun 1968 – 1976 didirikan PGA 4 tahun
yang siswanya dari Kecamatan Lengkong dan sekitarnya. Karena adanya
penyesuaian kelembagaan pendidikan, PGA 4 tahun berubah menjadi MTs yang jenjang
pendidikannya setara dengan SMP. MTs di YPKA “Al-Aziz” bernama MTs PAPI. Untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan kepercayaan masyarakat serta pengakuan
kualitas dan kuantitas MTs PAPI bergabung ke MTsN Termas Baron Nganjuk menjadi
MTs Filial I dari tahun 1983 sampai 1996.
Pada tahun 1996 pemerintah mempercayai
dan memberikan kekuasaan penuh kepada MTs Filial I menjadi MTs Negeri Lengkong.
Sketsa
Kepemimpinan :
1. MI
PAPI (1964 – 1968) - KH. Abdul Aziz
2. PGA
4 tahun (1968
– 1982) - KH. Abdul Aziz
3. MTs
PAPI (1982 – 1984) - Samadi Harun
4. MTs
Filial I (1984
– 1985) - Nur Salim
5. MTs
Filial I (1985 – 1991) - Ahmad Buchori
6. MTs
Filial I (1991
– 1996) - H. Zainuddin M,
A.Md
7. MTsN
Lengkong (1996 – 1999) - Drs. Markawi
8. MTsN
Lengkong (1999 – 2002) - Shofwan, S.Ag
9. MTsN
Lengkong (2002 – 2004) - Drs. H. Moch. Rohani
10. MTsN
Lengkong (2004 – 2006) - Drs. H. Miskar, M.M
11. MTsN
Lengkong (2006 – 2012) - Drs. Romli
12. MTsN
Lengkong (2012 – 2011) - H. Khairul Muttaqin, S.Ag
13. MTsN
Lengkong (2011 – Sekarang) - Drs. Ahmadi, M.Sy
2.2
Organisasi MTs
Negeri Lengkong
Pada dasarnya prinsip
organisasi adalah merupakan wadah atau tempat untuk mencapai tujuan dengan
menggunakan pola tertentu, Oleh karena itu struktur organisasi harus dibuat
sebaik mungkin. Sesederhana pun suatu lembagan tentu memiliki struktur
organisasi sendiri. Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi
yang jelas dan tegas yang menggambarkan tugas dan wewenang dari tiap-tiap
bagian yang ada didalam perusahaan serta mempunyai ciri - ciri sebagai berikut
:
1.
Mempunyai tujuan yang
jelas dan serinci mungkin.
2.
Tujuan harus dipahami setiap orang.
3.
Tujuan organisasi harus dapat diterima oleh setiap
individu dalam organisasi.
4.
Adanya kesatuan dalam organisasi.
5.
Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab.
Mengingat pentingnya organisasi dalam pencapaian tujuan tertentu maka
struktur organisasi sangat diperlukan. Struktur organisasi merupakan susunan
yang terdiri dan fungsi-fungsi dan gabungan-gabungan yang menyatakan
keseluruhan kegiatan . Dengan adanya struktur organisasi yang jelas, dapat
menghindarkan dari timbulnya ketidakjelasan hubungan yang mengakibatkan
banyaknya kerugian seperti pelepasan tanggungjawab, pelaksanaan pekerjaan yang
tidak efisien, kebijakan yang tidak jelas dan ketidakpastian dalam pengambilan
keputusan. Secara fisik struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk bagan
yang memperlihatkan hubungan masing-masing unit produksi, garis-garis wewenang,
tugas-tugas dan tanggung jawab yang ada.
MTs Negeri Lengkong seperti lembaga lainnya pada umumnya memiliki struktur
organisasi yang mandiri, dirancang agar bagian-bagian didalamnya dapat
bekerjasama dalam mencapai tujuan perusahaan.
STRUKTUR
ORGANISASI
MTs NEGERI
LENGKONG
Uraian
Pembagian Tugas
I.
Kepala Madrsah
Kepala Madrasah berfungsi sebagai edukator, menejer,
administrator dan superviser, pemimpin / lider, inovator, motivator.
a.
Kepala
Madrsah selaku Edukator
Kepala mdrasah selaku Edukator bertugas melaksanakan
proses belajar mengajar secara efektif dan efisien ( lihat tugas guru ).
b.
Kepala
Madrsah selaku Menejer mempunyai tugas :
1.
Menyusun
perencanaan;
2.
Mengorganisasikan
kegiatan;
3.
Mengarahkan
kegiatan;
4.
Mengkoordinasikan
kegiatan;
5.
Melaksanakan
pengawasan;
6.
Melakukan
evaluasi terhadap kegiatan;
7.
Menentukan
kebijakan;
8.
Mengadakan
rapat;
9.
Mengambil
keputuan;
10.
Mengatur
Proses Belajar Mengajar ( KBM );
11.
Mengatur
administrasi, ketatausahaan, siswa, ketenagaan, sarana dan prasarana, keuangan
/ RAPBS;
12.
Menagtur
Organiasi Intra Sekolah ( OSIS );
13.
Mengatur
hubungan masyarakat dengan masyarakat dan instansi terkait.
c.
Kepala
Madrasah selaku Administrator bertugas menyelenggarakan administrasi :
1.
Perencanaan; 11. Keuangan;
2.
Pengorganisasian; 12. Perpustakaan;
3.
Pengarahan; 13. Laboratorium;
4.
Pengkoordinasian; 14. Ruang Keterampilan /
Keseniam;
5.
Pengawasan; 15. Bimbingan dan
Konseling;
6.
Kurikulum; 16. UKS;
7.
Kesiswaan; 17. OSIS;
8.
Ketatausahaan; 18 Serbaguna;
9.
Ketenagaan; 19. Gedung;
10.
Kantor 20. 7 K.
d.
Kepala
Madrasah selaku Supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai:
1.
Proses
Belajar Mengajar;
2.
Kegiatan
Bimbingan dan Konseling;
3.
Kegiatan
ekstrakurikuler;
4.
Kegiatan
Ketatausahaan;
5.
Kegiatan
kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait;
6.
Sarana
dan prasarana;
7.
Kegiatan
OSIS;
8.
Kegiatan
8K
e.
Kepala
Madrasah sebagai Pemimpin / Leader :
1.
Dapat
dipercaya, jujur dan tanggung jawab;
2.
memahami
kondisi guru, guru/pendidik dan siswa;
3.
Memiliki
visi dan memahami misi sekolah / madrasah;
4.
Mengambil
keputusan intern dan ekstern madrasah;
5.
Membuat,
mencari dan memilih gagasan baru.
f.
Kepala
Madrasah sebagai Inovator :
1.
Melakukan
pembaruan di bidang : a) KBM, b) BK, c) Ekstrakurikuler, d) Pengadaan.
2.
Melakukan
pembinaan guru dan guru/pendidik;
3.
Melakukan
pembaruan dalam menggali sumber daya di Majelis Madrasah dan masyarakat.
g.
Kepala
Madrasah sebagai Motivator :
1.
Mengatur
ruang kantor yang kondusif;
2.
Mengatur
ruang kantor yang kondusif untuk KBM / BK;
3.
Mengatur
ruang Laboraturium yang kondusif untuk praktikum;
4.
Mengatur
ruang perpustakaan yang kondusif untuk belajar;
5.
Mengatur
halaman / lingkungan madrasah yang sejuk dan teratur;
6.
Menciptakan
hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan guru/pendidik;
7.
Menciptakan
hubungan kerja yang harmonis antar madrasah dan lingkungan;
8.
Menerapkan
prinsip penghargaan dan hukuman dalam melakukan tugasnya.
II.
Waka Kurikulum
a.
Menyusun
dan menjabarkan kalender pendidikan;
b.
Menyusun
pembagian tugas dan jadwal pelajaran;
c.
Mengatur
penyusunan program pengajaran ( Program
Semester, Program Satuan Pengajaran, dan Persiapan Mengajar, Penjabaran dan
Penyesuaan Kurikulum );
d.
Mengatur
pelaksanaan kegiatan kurikulum dan ekstrakurikuler;
e.
Mengatur
pelaksanaan program penilian kriteria kenaikan kelas, kriteria kelulusan, dan
laporan kemajuan belajar siswa, serta pembagian rapor dan STTB;
f.
Mengatur
pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran;
g.
Pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar;
h.
Mengatur
pengembangan MGMP dan koordinator mata pelajaran;
i.
Melakukan
supervisi administrasi dan akademis;
j.
Memeriksa
administrasi guru, wali kelas, perpustakaan, laboraturium dan guru piket;
k.
Senantiasa
meningkatkan stabilitas dan mutu pendidikan;
l.
Menyusun
personalia wali kelas dan guru piket;
m.
Menyusun
guru inti;
n.
Merencanakan,
mengkoordinasi, mengawasi KBM tambahan / les;
o.
Merencanakan
penerimaan siswa baru bersama Waka Kurikulum;
p.
Memeriksa
dan mengusulkan calon guru teladan;
q.
Merencanakan,
mengkoordinir, mengawasi kegiatan try out;
r.
Menyusun laporan .
III.
Waka
Kesiswaan
a. Mengatur
program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling bersama koordinator BP;
b. Mengatur
dan mengkoordinasikan pelaksanaan 8 K ( Keamaan Mebersihan, Ketertiban, Keindahan,
Kekeluargaan, Kesehatan, Kerindangan dan Keagamaan );
c. Mengatur
dan membina program kegiatan OSIS meliputi, Kepramukaan, PMR, KIR, UKS, PKS,
Paskibraka dan kegiatan lainnya;
d.
Mengatur
program pesantren kilat / Pondok Ramadan;
e.
Menyusun
dan mengatur pelaksanan pemilihan siswa teladan madrasah;
f.
Menyelenggarakn
cerdas cermat, olahraga prestasi;
g.
Meyeleksi
calon untuk diusulkan mendapat beasiswa;
h.
Menyusun
program pembinaan / kegiatan kesiswaan / OSIS;
i.
Membimbing,
mengarahkan dan megendalikan kegiatan siswa / OSIS dalam rangka mengadakan
disiplin dan tata tertib siswa;
j.
Membimbing,
mengarahkan dan mengendalikan proses pemilihan pengurus OSIS;
k.
Menyelengggarkan
Latihan Kepemimpinan Madrasah ( LDKM );
l.
Mengkoordinir,
membina dan mengawasi kegiatan upacara bendera dan SKJ;
m.
Melaksanakan
penerimaan siswa baru bersama Waka Kurikulum dan Kepala TU;
n.
Merencanakan,
mengkoordinir dan melaksanakan bakti masyarakat dan karya wisata bersama Waka Humas
dan Waka Kurikulum;
o.
Memantau
lulusan madrasah;
p.
Melakukan
pemilihan siswa teladan dan peneriamaan beasiswa;
q.
Mengkoordinir
permohonan kebebasan, keringanan pembayaran, dana pendidikan bersama
koordinator BP;
r.
Melakukan
pemilihan siswa untuk mewakili madrasah dalam kegiatan di luaar madrasah;
s.
Membina
pengurus OSIS dalam berorganisasi;
t.
Membina
karya siswa, KIR, Mading;
u.
Merencanakan,
melaksanakan dan mengawasi MOS;
v.
Merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinir
pelaksanaan PHBI dan PHBN bersama Waka Humas;
w.
Merencanakan,
mengkoordinir pelaksanaan perpisahan siswa kelas IX bersama Waka Humas;
x.
Melaksanakan
penerimaan siswa baru;
y.
Menyusun
laporan.
IV. Waka
Sarana Prasarana
a.
Merencanakan
kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang PBM;
b.
Merencanakan
program pengadaannya;
c.
Mengatur
pemenfaatan sarana prasarana;
d.
Megelola
perawatan, perbaikan dan pengisian;
e.
Mengatur
pembukuannnya;
f.
Menyusun
laporan.
V.
Waka Humas
a.
Mengatur
dan mengembangkan hubungan dengan komite madrasah dan peran komponen
pendidikan;
b.
Menyelenggarakan
Baksos, Karya wisata bersama Waka Kesiswaan;
c.
Menyelenggarakan
program hasil pendidikan di madrasah ( Gebyar pendidikan );
d.
Merencanakan,
mengkoordinir pelaksanaan kegiatan keagamaan / pondok ramadan bersama Waka
Kesiswaan;
e.
Menyelanggarakan
PHBI dan PHBN bersama Waka Kesiswaan;
f.
Mengadakan
komunikasi dan bekerjasama denagan instansi lembaga sosial pendidikan lain;
g.
Merencanakan
dan melaksanakan pertemuan dengan orang tua / wali murid;
h.
Merencanakan,
melaksanakan kegiatan Halal bihalal / Sialaturrahmi;
i.
Menyusun
laporan.
VI. Guru
Guru bertanggung jawab kepada kepala Madrasah dan
mempunyai tugas melaksanakam kegiatan PBM secara efektif dan efisien.
Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi:
a.
Membuat
perangkat program pembelajaran :
Ø
Program
tahunan / semester;
Ø
Progarm
rencana pembelajaran
Ø
Program
satuan pelajaran;
Ø
Program
mingguan guru;
Ø
LKS
Ø
Dsb.
b.
Melaksanakan
kegiatan pembelajaran
c.
Melaksanakan
kegiatan penilaian, proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, ujian
sekolah;
d.
Melaksanakan
analisis hasil ulangan harian;
e.
Menyusun
dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan;
f.
Mengisi
saftar nilai siswa;
g.
Melaksanakan
kegiatan membimbing ( pengimabasan pengetahuan ) kepada guru lain dalam proses
KBM;
h.
Membuat
pelajaran / alat peraga;
i.
Menumbuhkembangkan
siskap menghargai karya seni;
j.
Mengikuti
kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum;
k.
Melaksanakan
tugas tertentu di madrasah;
l.
Mengadakan
pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya;
m.
Membuat
catatan penting kemajuan hasil belajar siswa;
n.
Mengisi
dan meniliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran;
o.
Mengatur
kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum;
p.
Mengumpulkan
dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya.
VII. Wali
Kelas
Wali kelas membantu
kepala madrasah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a.
Pengelolaan
kelas;
b.
Penyelenggaraan
administrasi kelas meliputi:
Ø
Denah
tempat duduk siswa;
Ø
Papan
absensi siswa;
Ø
Daftar
pelajaran kelas;
Ø
Daftar
piket kelas;
Ø
Buku
absensi siswa;
Ø
Buku
kegiatan pembelajaran / buku kelas;
Ø
Tata
tertib siswa.
c.
Penyusunan
pembuatan statistik bulana siswa;
d.
Pengisian
daftar kumpulan nilai siswa ( Leger );
e.
Pembuatan
catatan khusus tentang siswa;
f.
Pencatatan
mutasi siswa;
g.
Pengisian
buku laporan penilaian hasil belajar;
h.
Pembagian
buku laporan penilaian hasil belajar.
VIII.
Piket KBM
a.
Bertangganung
jawag atas pelaksanaan KBM pada hari itu;
b.
Mengatur
dan mengisi jam-jam kosong;
c.
Mengatasi
/ menindak siswa-siswi yang membolos;
d.
Mementau
siswa-siswi yang membolos;
e.
Koordinasi
dengan wali kelas / BP untuk siswa yang bermasalah;
f.
Meminta
Bapak / Ibu guru untuk mengisi daftar hadir;
g.
Membuat
laporan piket.
IX. Guru
Pembimbing dan Konseling
Bimbingan dan konseling membantu kepada siswa dalam
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a.
Penyusunan
program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling;
b.
Koordinasi
dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh
siswa tentang kesulitan belajar;
c.
Memberikan
layanan dan bimbinagn kepada siswa agar lebih berpartisipasi dalam kegiatan
belajar;
d.
Memberika
saran dan pertimbangan kepada siswa dalam mengatasi gambaran tenatang lanjutan
pendidikan;
e.
Mengadakan
penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling;
f.
Menyusun
statistik hasil penialaian bimbingan dan konseling;
g.
Melaksanakan
kegiatan analisis hasil evaluasi belajar;
h.
Menyusun
dan melaksankan program tindak lanjut bimbingan dan konseling;
i.
Melaksanakan
home visit;
j.
Mengadakan
angket siswa dalam rangka untuk mengetahui keadaan / kondisi siswa;
k.
Menyusun
laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling.
X.
Kepala Tata Usaha
Kepala Tata Usaha madrasah mempunyai tugas melaksanakan
ketatausahaan madrasah dan bertanggung jawab kepada Kepala Madrasah dalam
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a.
Penyusunan
program kerja tata usaha madrasah;
b.
Pengurusan
administrasi ketenagaan dan siswa;
c.
Pembinaan
dan pengembangan karir pegawai tata usaha madrasah;
d.
Penyusunan
administrasi perlengkapan madrasah;
e.
Penyusunan
dan penyajian data / statistik madrasah;
f.
Mengkoordinasikan
dan melaksankan 8 K;
g.
Merencanakan,
melaksankan keuangan madrasah;
h. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan
ketatausahaan secara berkala.
2.3
Pelaksanaan
Disiplin Kerja dan Lain-lain
Upaya peningkatan kinerja guru yang dilakukan Kepala Madrasah adalah
salah satunya juga dengan menerapkan kedisiplinan guru melalui: (1) pembinaan,
(2) pengawasan dan (3) tidakan dalam disiplin. Hal ini dapat di gambarkan bahwa
kepala MTs Negeri
Lengkong membina disiplin guru melalui pengarahan secara tertulis dan tidak
tertulis disamping juga mengadakan pengawasan melalui piket harian dan
melakukan tindakan bagi yang melanggarnya. Berhubungan dengan masalah itu
Kepala madrasah mengatakan : Untuk tegaknya disiplin kami memulainya dengan
pengarahan dan himbauan baik melalui rapat maupun melalui teguran secara lisan
dan tulisan dan pengawasan terhadap guru-guru yang terlambat terutama
hari senin karena adanya upacara bendera.
Dengan demikian nampak bahwa usaha yang dilakukan kepala madrasah
dalam meningkatkan disiplin berupa himbauan, teguran, operasi kelas serta
memotifasi guru agar dapat melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya. Salah satu indikator tingginya
kinerja guru secara konseptual ditandai dengan adanya penegakan disiplin kerja
guru di sekolah, baik meliputi kehadiranya di sekolah, keberadaanya di kelas,
disiplin dalam menyajikan materi pelajaran dan tepat waktu juga ketika keluar
kelas setelah menyelesaikan materi pelajaran.
Berdasarkan hasil observasi,
kepala madrasah melakukan pemeriksaan setiap kelas setelah bel masuk
berbunyi untuk mengetahui kelas yang mana yang belum ada gurunya dan kalau
ternyata gurunya belum datang maka kepala madrasah meminta guru piket untuk
untuk menggantikannya bahkan tidak jarang juga kepala madrasah sendiri yang
mengantikanya, apabila guru yang bertugas sudah datang maka kepala sekolah
menegurnya dan memberi pengertian tentang pentingnya disiplin sambil
menyerahkan kembali kelasnya untuk mengajar.
Dengan demikian data penelitian
menunjukkan bahwa kepala madrasah menerapkan kedisiplinan dengan berbagai cara,
kadang dengan menutup pintu pagar sekolah pada saat jam pelajaran dan guru yang
datang terlambat tidak dapat masuk pada jam pertama. Cara seperti ini sering
dilaksanaka pada hari senin saat pelaksanaan upacara bendera disamping juga
pada hari-hari lainya. Upaya yang ditempuh kepala madrasah dalam hal
pelaksanaan disiplin seperti ini dirasa sangat mengganggu karena guru dan siswa
yang datang terlambat harus menunggu di depan pintu gerbang pada tiap jam
pertama hari senin. Pada jam selanjutnya baru pintu pagar kembali di buka
dan diperbolehkan masuk.
BAB III
KEGIATAN YANG
DILAKSANAKAN
3.1
Materi Yang
Diamati
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Lengkong yang bergerak dibidang pendidikan
memerlukan tenaga kerja yang profesional dan terampil serta dapat diandalkan.
Untuk itu, diperlukan pengelolaan sumber daya manusia yang baik. Kepala
madrasah melihat dan menilai bahwa guru/pendidik sebagai sumber daya yang
penting bagi kelangsungan pembelajaran sehingga harus terus dijaga dan dibina
secara kontinu agar guru/pendidik dapat berkinerja dengan maksimal yang pada
akhirnya madrasah akan mencapai tujuannya.
Kepala madrasah dibantu oleh Kepala Tata Usaha dan para Wakil Kepala (Waka)
berusaha mengelola hal-hal yang berkaitan dengan sumber daya manusia atau guru.
Baik itu ketika pemenuhan sumber daya manusia (rekrutmen), pemeliharaan sumber daya
manusia, pengembangan sumber daya manusia, sampai pada pelepasan sumber daya
manusia, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan guru/pendidik.
Dari hasil praktek kerja lapangan (PKL) yang telah dilakukan, maka penulis
akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia
atau guru.
3.2
Lingkup Kegiatan
Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen adalah sumber daya
manusia atau human resources.
Pentingnya sumber daya manusia ini, perlu disadari oleh semua tingkatan
manajemen. Bagaimanapun majunya teknologi saat ini, namun faktor manusia tetap
memegang peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi. Menurut Buchari Zainun (2001, hal. 17),
manajemen sumber daya manusia merupakan bagian yang penting, bahkan dapat
dikatakan bahwa manajemen itu pada hakikatnya adalah manajemen sumber daya
manusia atau manajemen sumber daya manusia adalah identik dengan manajemen itu
sendiri.
Sumber daya manusia adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk
mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang
mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam
menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan (Anonim;2008:1).
Proses manajemen sumber daya
manusia yang dilaksanakan oleh MTs Negeri Lengkong, sebagaimana disampaikan
oleh Pigors dan Myers (1961) yaitu menekankan pada; recruitment (pengadaan), maintenance
(pemeliharaan) dan development (pengembangan).
1.
Pengadaan Sumber Daya Manusia
Recruitment disini diartikan
pengadaan, yaitu suatu proses kegiatan mengisi formasi yang lowong, mulai dari perencanaan,
pengumuman, pelamaran, penyaringan sampai dengan pengangkatan dan penempatan.
Pengadaan yang dimaksud disini lebih luas maknanya, karena pengadaan dapat
merupakan salah satu upaya dari pemanfaatan. Jadi pengadaan disini adalah upaya
penemuan calon dari dalam lembaga pendidikan maupun dari luar untuk mengisi
jabatan yang memerlukan SDM yang berkualitas.
Jadi bisa berupa recruitment from
outside dan recruitment from within.
Recruitment from within merupakan
bagian dari upaya pemanfatan SDM yang sudah ada, antara lain melalui pemindahan
dengan promosi atau tanpa promosi. Untuk pengadaan pekerja dari luar tahapan
seleksi memegang peran penting. Seleksi yang dianjurkan bersifat terbuka (open competition) yang didasarkan
kepada standar dan mutu yang sifatnya dapat diukur (measurable). Pada seleksi perpindahan baik promosi dan tanpa
promosi, harus memperhatikan unsur-unsur antara lain; kemampuan, kompetensi,
kecakapan, pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian.
2.
Pemeliharaan Sumber Daya Manusia
Pemeliharaan atau maintenance merupakan tanggung jawab
setiap pimpinan. Pemeliharaan SDM yang disertai dengan ganjaran (reward system) akan berpengaruh terhadap
jalannya organisasi. Tujuan utama dari
pemeliharaan adalah untuk membuat orang yang ada dalam organisasi betah dan
bertahan, serta dapat berperan secara optimal.
Sumber daya manusia yang tidak terpelihara dan merasa tidak memperoleh
ganjaran atau imbalan yang wajar, dapat mendorong pekerja tersebut keluar dari
organisasi atau bekerja tidak optimal.
Pemeliharaan SDM pada dasarnya
untuk memperhatikan dan mempertimbangkan secara seksama hakikat
manusianya. Manusia memiliki persamaan
disamping perbedaan, manusia mempunyai kepribadian, mempunyai rasa, karya,
karsa dan cipta. Manusia mempunyai
kepentingan, kebutuhan, keinginan,
kehendak dan kemampuan, dan manusia juga mempunyai harga diri. Hal-hal tersebut di atas harus menjadi
perhatian pimpinan dalam manajemen SDM. Pemeliharaan SDM perlu diimbangi dengan
sistem ganjaran (reward system), baik yang berupa finansial, seperti gaji,
tunjangan, maupun yang bersifat material seperti; fasilitas kendaraan,
perubahan, pengobatan, dll dan juga berupa immaterial seperti ; kesempatan
untuk pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain. Pemeliharaan dengan sistem
ganjaran ini diharapkan dapat membawa pengaruh terhadap tingkat prestasi dan
produktitas kerja.
Berikut adalah hal-hal yang ada pada proses pemeliharaan
sumber daya manusia di MTs Negeri Lengkong:
a. Kompensasi, merupakan
setiap bentuk pembayaran, upah atau imbalan yang diberikan kepada guru/pendidik
yang timbul dari dipekerjakannya. Lembaga sekolah memberikan upah kepada guru/pendidik
sebagai imbalan yang telah dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang.
b. Program Kesejahteraan, untuk menunjang proses
kesejahteraan guru/pendidik diluar kompensasi pokok, sekolahan biasanya
memberikan insentif lain.
c. Fasilitas adalah wahana atau prasarana untuk mempermudah
melakukan sesuatu. Fasilitas berarti sebuah alat untuk membantu menyelesaikan
sebuah pekerjaan. Fasilitas juga berupa alat untuk membantu mengefektifkan dan
mengefisiensikan segala sesuatu yang berhubungan dengan lembaga sekolah.
d. Motivasi merupakan prilaku yang ditujukan pada sasaran
motivasi berkaitan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam
mengejar suatu tujuan. Motivasi berkaitan erat dengan kepuasan pekerjaan dan
performansi pekerjaan. Motivasi juga merupakan istilah yang lazim digunakan
untuk mengetahui maksud seseorang atau sesuatu hal untuk mencapai tujuan
tertentu, misalnya uang, keselamatan, prestise, dan sebagainya. Namun demikian
tujuan khusus yang tampaknya diperjuangkan banyak orang dalam analisis kerap
kali berubah menjadi alat untuk mencapai tujuan lain, yang dipandang lebih
fundamental.
3.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia pada MTs
Negeri Lengkong perlu pengembangan sampai pada taraf tertentu sesuai dengan
perkembangan lembaga pendidikan tersebut.
Apabila lembaga pendidikan ingin berkembang seyogyanya diikuti oleh
pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini dapat
dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan, baik itu
yang dilaksanakan oleh Kantor Kementerian Agama maupun Pemerintah Daerah
Kabupaten Nganjuk.
Pendidikan dan pelatihan
merupakan upaya untuk pengembangaan SDM, terutama untuk pengembangan kemampuan
intelektual dan kepribadian. Pendidikan
pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga pendidik, sedangkan
pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan guru/pendidik
yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas tertentu.
Penerimaan guru/pendidik baru non PNS dilakukan atas dasar permintaan dan kekurangan
tenaga guru/pendidik. Prosedur penerimaan calon guru/pendidik adalah dengan
cara sebagai berikut:
a. Lamaran yang
dikirim oleh calon guru/pendidik diseleksi dengan ketentuan tertentu
b. Pelamar-pelamar
yang dianggap memenuhi kreteria dipanggil untuk diseleksi.
c. Mengadakan
seleksi seleksi dengan cara tertulis, wawancara, psikotest, kesehatan dan final
interview.
i.
Apabila dalam seleksi pelamar dinyatakan diterima guru/pendidik
mengisi surat perjanjian kerja
Namun yang sering terjadi
proses penerimaan tenaga guru/pendidik baru non PNS tidak sesuai prosedur yang
berlaku. Penerimaan tenaga guru/pendidik baru non PNS masih atas dasar hubungan
keluarga, baik itu keluarga Kepala Madrasah, keluarga Ketua Komite ataupun
keluarga Yayasan. Sehingga menghasilkan tenaga guru/pendidik yang kurang
profesional.
Solusi yang digunakan untuk
menghadapi keadaan seperti ini, setiap tenaga guru/pendidik baru non PNS
dibuatkan surat perjanjian kerja selama 1 (satu) tahun dan dinilai kinerjanya,
dan jika kinerjanya tidak baik maka pegawai tersebut akan diberhentikan sebagai
tenaga guru/pendidik di MTs Negeri Lengkong Kab. Nganjuk.
3.3
Tugas Selama
Praktek
Dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) penulis terlebih dahulu diberikan
pengarahan oleh Kepala Tata Usaha MTs Negeri Lengkong mengenai tugas-tugas yang
harus dilaksanakan selama praktek kerja lapangan di antaranya ;
1.
Membantu kegiatan administrasi kepegawaian
2.
Membantu pengarsipan surat-surat penting
3.
Mengikuti acara-acara yang dilakukan oleh MTs Negeri
Lengkong
4.
Membantu menginput data siswa
5.
Membantu menginput data laporan bulanan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai bab terakhir dari laporan PKL ini, penulis mencoba menarik
kesimpulan tentang masalah pembahasan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) di
MTs Negeri Lengkong.
Ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil PKL ini adalah:
1.
Sumber daya manusia (SDM) merupakan sumber daya yang
sangat penting dan menentukan jalannya suatu organisasi. Untuk itu perlu
dilakukan manajemen SDM, yang pada dasarnya menyangkut; pengadaan pekerja,
pemeliharaan pekerja dan pengembangan pekerja. Adanya manajemen SDM diharapkan
dapat meningkatkan prestasi kerja dan produktivitas kerja, keadaan ini akan
dapat dipertahankan apabila diimbangi adanya sistem ganjaran (reward system). Untuk memperoleh SDM
yang berkualitas, organisasi perlu senantiasa melakukan pengembangan pegawainya
melalui pendidikan dan pelatihan.
2. Pelaksanaan manajemen
SDM pada MTs Negeri Lengkong secara teori sudah cukup baik dimana peranan manajemen
SDM terhadap hal-hal yang berkaitan dengan guru/pendidik sudah sesuai.
3. Peran Manajemen SDM di MTs Negeri Lengkong
cukup baik dimana Kepala Madrasah dibantu oleh beberapa staff yang cukup ahli,
sehingga tugas-tugas manajemen SDM terlaksana dengan baik.
B. Saran
Dalam hal ini penulis memberikan sedikit saran untuk kemajuan dari MTs
Negeri Lengkong, diantaranya:
1.
Penerimaan guru/pendidik baru non PNS dilakukan atas
dasar permintaan dan kekurangan tenaga guru/pendidik seharusnya dilakukan
sesuai prosedur, jangan karena hubungan keluarga.
2.
Jumlah orang yang ada di bagian tata usaha sebaiknya
ditambah agar kinerja pegawai tata usaha menjadi lebih baik dan menghasilkan
output yang memuaskan.
3.
Fasilitas di ruangan tata usaha, seperti Laptop dan
printer sudah dalam kondisi kurang layak, perlu diganti agar tidak menghambat
kerja pegawai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar