PERAN
STRATEGIS PERPUSTAKAAN
DI ERA
GLOBAL
(Prospek dan Tantangannya sebagai Pusat
Pengembangan Ilmu Pengetahuan)
Pendahuluan
Ranganathan, seorang pustakawan India pernah
membuat tamsil yang sangat populer sampai saat ini: ”Perpustakaan adalah jantungnya perguruan tinggi”.
Tentu tamsil itu juga berlaku untuk sekolah dan lembaga pendidikan pada umumnya.
Tamsil itu benar adanya, sebab perpustakaan memiliki fungsi-fungsi yang
strategis dalam memompa denyut nadi kehidupan akademis di lembaga pendidikan
bersangkutan. Pelaksanaan fungsi-fungsi perpustakaan yang meliputi fungsi
edukasi, fungsi riset, fungsi kultural, dan fungsi rekreatif, dapat menjadi
jaminan bahwa lembaga pendidikan memiliki “ruh” dan bobot tersendiri di mata stakeholders-nya. Tanpa perpustakaan
bisa dipastikan suatu lembaga pendidikan/ perguruan tinggi akan kekurangan
“darah” kehidupan dan akhirnya ”sekarat”. Pertanyaannya adalah, sudahkah setiap
perguruan tinggi memiliki perpustakaan yang representatif? Jika sudah, masih
ada lagi pertanyaan susulan: apakah perpustakaan yang ada sudah dikelola dan
dimanfaatkan secara profesional?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut penting untuk
diajukan, karena keberadaan perpustakaan dalam lembaga pendidikan/ perguruan
tinggi (PT) menjadi unsur penunjang yang sangat penting bagi tercapainya tujuan
pendidikan. Tetapi fakta di kebanyakan lembaga pendidikan menunjukkan bahwa
masih banyak lembaga pendidikan yang belum memiliki perpustakaan yang
representatif, lebih-lebih di perguruan tinggi swasta (PTS). Secara umum, kondisi perpustakaan di perguruan
tinggi Negeri (PTN) berkembang lebih baik dibanding perpustakaan PTS. Hal
tersebut bisa disebabkan berbagai faktor, antara lain, karena PTS membangun dan
mengembangkan perpustakaannya secara mandiri, sedang PTN didukung sepenuhnya
oleh pemerintah. Namun demikian, tidak
sedikit juga PTS yang memiliki perpustakaan jauh lebih bagus diabanding PTN.
Kondisi internal di masing-masing PT juga mempengaruhi tingkat kemajuan
perpustakaan PT bersangkutan. Karena itu maka kemampuan masing-masing PT dalam menyediakan sarana
perpustakaan tidaklah sama. Masih terjadi kesenjangan kemampuan menyediakan
sarana perpustakaan di antara PT, ada yang perpustakaannya sudah berkembang
sangat bagus, tetapi tidak sedikit pula yang masih dalam taraf merintis.